BAB 6 (KONSEP AKHLAK DAN PENDIDIKAN KARAKTER)
BAB 6
KONSEP AKHLAK DAN PENDIDIKAN KARAKTER
A. Pengertian Akhlak
Akhlak dalam Islam adalah konsep yang mencakup perilaku, sikap, dan moralitas seorang Muslim berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Akhlak berasal dari bahasa Arab (قﻼﺧأ) yang berarti budi pekerti, tabiat, atau kebiasaan.
B. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah proses membentuk kepribadian seseorang dengan menanamkan nilai-nilai luhur yang menjadi bagian dari hati, pikiran, ucapan, dan tindakan. Hal ini dilakukan melalui pembiasaan, latihan, dan praktik dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pendidikan akhlak memiliki beberapa konsep dari tokoh-tokoh Islam :
1. Ibnu Taimiyah menekankan tauhid dan iman yang kuat sebagai dasar pembentukan karakter moral, dengan ketakwaan sebagai pencegah perbuatan buruk.
2. Hamka menitikberatkan pada keutamaan budi, yaitu menghilangkan sifat buruk dan menggantinya dengan akhlak terpuji agar bermanfaat dalam masyarakat.
3. Ibnu Miskawaih mengajarkan konsep jalan tengah (al-wasath), yang menekankan keseimbangan dalam hidup untuk mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan sejati.
D. Ruang Lingkup Islam
Ruang Lingkup Akhlak Islam mencakup berbagai aspek kehidupan yang sesuai ajaran Islam, terutama dalam hubungan manusia dengan Allah, sesama makhluk, dan lingkungannya.
1. Akhlak kepada Allah adalah sikap manusia sebagai makhluk terhadap Penciptanya. Hal ini diwujudkan melalui tauhid, ketakwaan, keikhlasan, syukur, doa, dan kesadaran akan kebesaran-Nya. Beribadah dengan khusyuk dan bertawakal juga merupakan bentuk akhlak kepada Allah.
2. Akhlak terhadap manusia menekankan sikap saling menghormati, tidak menyakiti, berbuat baik kepada orang tua, kerabat, yatim, dan orang miskin. Islam melarang perbuatan seperti menggunjing, berprasangka buruk, dan memanggil dengan julukan buruk. Sebaliknya, dianjurkan untuk pemaaf, mengendalikan amarah, dan mengutamakan kepentingan bersama
3. Akhlak Terhadap Lingkungan, Islam mengajarkan manusia untuk menjadi khalifah di bumi dengan menjaga keseimbangan alam, tidak merusak lingkungan, serta memperlakukan binatang dan tumbuhan dengan baik. Islam melarang penganiayaan terhadap makhluk hidup dan eksploitasi alam yang berlebihan.
4. Akhlak Terhadap Diri Sendiri, Islam menuntun manusia menjaga kesehatan jasmani dan rohani, mengonsumsi makanan halal, menjaga akal dari pikiran buruk, dan menyucikan jiwa. Menahan pandangan, menjaga kehormatan, serta berpakaian sopan juga termasuk dalam akhlak terhadap diri sendiri.
5. Akhlak Terhadap Keluarga, Islam mengajarkan berbakti kepada orang tua, menghormati pasangan, mendidik anak dengan baik, dan menjalankan hak serta kewajiban dalam rumah tangga. Tujuannya adalah menciptakan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan berlandaskan akhlakul karimah.
E. Karakteristik Akhlak Islam
Pada hakikatnya akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
1. Bersifat umum dan terperinci
Di dalam al-Qur'an ada materi akhlak yang dijelaskan secara umum dan ada pula yang mendetail. Misalnya dalam Q. S. al-Nahl (16): 90, diserukan perintah untuk berakhlak secara umum; berbuat adil, berbuat kebaikan, melarang perbuatan keji, munkar dan permusuhan. Sedangkan dalam surat al-Hujurat (49) 12, secara terperinci dinyatalan larangan untuk saling mencela dan memanggil dengan gelar yang buruk.
2. Manusiawi
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntutan fitrah manusia. Kerinduan jiwa manusia kepada kebaikan akan terpenuhi dengan mengikuti ajaran akhlaq dalam Islam. Ajaran ini diperuntukkan bagi manusia yang merindukan kebahagiaan dalam arti hakiki bukan kebahagiaan semu.
3. Universal
Maksudnya bahwa ruang lingkup akhlak itu luas sekali, yakni mencakup semua tindakan manusia baik tentang dirinya maupun orang lain atau yang bersifat pribadi. kemasyarakatan ataupun negara. Keuniversalan itu menunjukkan luasnya cakupannya yaitu meliputi segenap aspek kehidupan secara pribadi maupun kemasyarakatan, dan menyangkut semua interaksi manusia dengan semua aspek kehidupan.
4. Keseimbangan
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam berada di tengah antara yang mengkhayalkan. manusia sebagai malaikat yang menitik beratkan segi kebaikannya dan yang mengkhayalkan manusia sebagai hewan yang menitik beratkan sifat keburukannya saja. Manusia menurut pandangan Islam memiliki 2 kekuatan dalam dirinya yaitu kekuatan baik pada hati nurani dan akalnya dan kekuatan buruk pada hawa nafsunya.
5. Realistik
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibanding makhluk-makhluk lain tetapi manusia mempunyai kelemahan kelemahan, memiliki kecenderungan manusiawi dan berbagai macam kebutuhan material dan spiritual.
6. Akhlak sebagai buah dari ibadah
Akhlak menjaga konsistensi antara cara dan tujuan. Islam tidak mengizinkan mancapai tujuan, walaupun baik dengan cara-cara kotor yang bertentangan dengan syariat. Karena hal tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip al-Akhlaq al-Karimah.
F. Pola Pengembangan Akhlak dan Pendidikan Karakter Dalam Islam
Implementasi dari pendidikan karakter di Indonesia bersumber pada Pancasila yang selama ini menjadi dasar penting. Adapun pengembangan dari pendidikan karakter dipandu dengan buku dari pemerintah, yang selanjutnya diolah lebih mendalam oleh sekolah masing-masing yang menguasai keadaan secara langsung. Maka itu, tidak mengherankan jika implementasi pendidikan karakter di tiap tiap sekolah memiliki wacana dan praktik yang berbeda beda karena keadaan di tiap sekolah juga berbeda. Pendidikan Karakter dalam Al Qur’an yang tercantum dalam surat Al-Ahzab : 21 yang artinya “Tentunya ada di (dalam) Utusan Allah contoh yang baik untuk Anda (yaitu) bagi mereka yang menginginkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Pengadilan dan ia sering menyebut Allah” Dalam pendidikan Islam, ada beberapa istilah bahasa Arab yang sering digunakan para pakar dalam memberikan definisi Pendidikan, walaupun terkadang dibedakan, namun juga terkadang disamakan yakni al tarbiyah, al-ta’dibdan al-ta’lim. Istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb, walaupun kata rabbmemiliki banyak arti, namun makna dasarnya adalah tumbuh, berkembang, memelihara, mengatur, menjaga kelestarian (eksistensinya) (Ibn Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Anshary al Qurthubiy: t. th) Secara etimologis, kata “Al-tarbiyah” merupakan kata jadian dari tiga akar kata yaitu: Pertama, rabba–yarbu-yang berarti bertambah, tumbuh dan berkembang. Selanjutnya, Secara etimologi, bila ditelusuri istilah karakter yang dalam bahasa Inggris character. (John M. Echolas dan Hassan Shadaly: 2006) dalam bahasa yunani character dan charassein kata karakter berasal bahasa. Latin “kharakter”, “kharassein”, “kharax”, yang berarti membuat tajam dan membuat dalam. (Abdul Majid: 2011) dan dalam bahasa Indonesia lazim di gunakan dengan istilah karakter. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pusat bahasa departemen pendidikan nasional kata karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, atau bermakna bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, prilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Maka istilah berkarakter artinya memiliki karakter, memiliki kepribadian, berprilaku, bersifat, bertabiat dan berwatak. Karakter menurut istilah adalah keadaan asli yang ada dalam diri individu seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Komentar
Posting Komentar