BAB 5 (IBADAH DALAM ISLAM)

 BAB 5

IBADAH DALAM ISLAM

 

A. Pengertian Ibadah

Secara etimologi, kata "ibadah" berasal dari bahasa Arab yang berarti penghambaan, ketundukan, atau kepatuhan. Secara harfiah, ibadah merujuk pada sikap merendahkan diri, tunduk, dan patuh kepada Allah SWT.

 

B. Pengertian Rukun Iman

Rukun Iman adalah keyakinan dasar yang harus diimani oleh setiap Muslim. Terdapat 6 rukun iman yang wajib diimani oleh umat Muslim, yaitu :

1. Iman kepada Allah: Percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT adalah

satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, pencipta alam semesta, dan

pemilik segala sesuatu.

2. Iman kepada Malaikat: Percaya kepada keberadaan malaikat sebagai

makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, yang selalu taat dan

menjalankan perintah-Nya.

3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah: Percaya bahwa Allah telah menurunkan

kitab-kitab suci kepada para nabi dan rasul sebagai pedoman hidup.

4. Iman kepada Nabi dan Rasul: Percaya bahwa Allah mengutus nabi dan

rasul untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia.

5. Iman kepada Hari Kiamat: Percaya bahwa suatu hari nanti seluruh alam

semesta akan hancur dan manusia akan dibangkitkan untuk

mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.

6. Iman kepada Qada dan Qadar: Percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi

di dunia ini telah ditetapkan oleh Allah, baik itu baik maupun buruk

 

Rukun Iman adalah fondasi keyakinan yang membentuk niat, motivasi, dan tujuan ibadah, sementara ibadah adalah bentuk praktis dari keyakinan tersebut. Tanpa iman, ibadah menjadi ritual tanpa makna, dan tanpa ibadah, iman menjadi abstrak dan tidak teraktualisasi. Oleh karena itu, keduanya harus berjalan seimbang untuk mencapai kesempurnaan dalam beragama.

 

C. Konsep Ibadah dalam Islam

Ibadah bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti menjalankan amanah dalam pekerjaan, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga lingkungan. Dengan demikian, setiap aktivitas yang dilakukan dapat dianggap ibadah jika dilandasi niat yang tulus dan sesuai dengan ajaran Islam. Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan integrasi antara kehidupan spiritual dan kehidupan sehari-hari, menjadikan setiap momen sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

 

D. Penerapan Rukun Iman dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Iman kepada Allah (ﻪﻠﻟﺎﺑ نﺎﻤﻳﻹا)

Meyakini bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, Pencipta, Pemelihara, dan Pengatur alam semesta.

2. Iman kepada Malaikat (ﺔﻜﺋﻼﻤﻟﺎﺑ نﺎﻤﻳﻹا)

Meyakini keberadaan malaikat sebagai makhluk Allah yang selalu taat dan menjalankan tugas-tugas tertentu.

3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah (ﺐﺘﻜﻟﺎﺑ نﺎﻤﻳﻹا)

Meyakini bahwa Allah menurunkan kitab-kitab suci sebagai pedoman hidup manusia, termasuk Al-Qur'an sebagai kitab terakhir.

4. Iman kepada Nabi dan Rasul (ﻞﺳﺮﻟﺎﺑ نﺎﻤﻳﻹا)

Meyakini bahwa Allah mengutus nabi dan rasul untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. Pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti meneladani akhlak dan perilaku

Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur, amanah, dan penyayang

5. Iman kepada Hari Kiamat (ﺮﺧﻵا مﻮﻴﻟﺎﺑ نﺎﻤﻳﻹا)

Meyakini bahwa kehidupan dunia ini sementara dan akan berakhir dengan hari kiamat, dimana semua manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatannya.

6. Iman kepada Qada dan Qadar (هﺮﺷو هﺮﻴﺧ رﺪﻘﻟﺎﺑ نﺎﻤﻳﻹا)

Meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi telah ditetapkan oleh Allah, baik itu baik maupun buruk. Pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghadapi ujian dan musibah dengan sabar, karena menyadari bahwa itu adalah bagian dari takdir Allah, tetap berusaha dan berikhtiar sebaik mungkin.

 

E. Karakteristik Ibadah Dalam Islam

Karakteristik ibadah dalam Islam memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari konsep ibadah dalam agama atau kepercayaan lain.  Berikut adalah beberapa karakteristik utama ibadah dalam Islam :

1. Rahobbaniyy: Sepenuhnya Bersumber dari Allah SWT

Islam adalah agama yang bersumber (mashdaran) dari Allah SWT, bukan dari manusia, Nabi Muhammad SAW hanya menyampaikan saja. Oleh karena itu dalam kepastiannya Nabi

 berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya.

2. Syumuliyah: Umum, Holistik, Komprehensif

Syumuliyah berarti ajaran yang berlaku untuk semua waktu, tempat, dan manusia, Islam adalah agama yang lengkap, yang mengedepankan semua aspek dan tidak ada yang terabaikan.

3. Kamiliyah: Sempurna

Kesempurnaan yang diciptakan dalam Islam adalah kesempurnaan waktu (zaman), manhaj (pedoman hidup) dan tempat atau ruang.

4. Alamiyah: Universal

Islam sebagai agama yang universal, berarti menyeluruh, berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” QS.Al-Anbiya, 21:107.

5. Insaniyyah: Humanisme

Islam adalah agama yang diwahyukan kepada manusia karena Islam adalah satu satunya agama yang sesuai dengan fitrah dan akal manusia. Pada dasarnya tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia.

6. Al-Waqi'iyyah : Realistis

Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al-waqi'iyyah (realistis). Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang dapat diamalkan oleh manusia atau diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

7. Al Wasathiyah atau Tawazun: Keseimbangan

Allah menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan (umat yang seimbang) dalam beramal shaleh yang melibatkan pemenuhan kebutuhan fisik dan mental serta spiritual. Manusia sangat membutuhkan konsep beragama yang seimbang, hal ini dikarenakan tawazun adalah sunnatullah.  

8. Al-wudhuh: Kejelasan

Jelas berarti segala sesuatu dalam Islam tidak mengandung keraguan atau kesamaran sedikitpun. Sumbernya valid karena berasal dari Al-Qur'an dan hadits, sehingga umat tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

9. Al Jam'u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah

Dalam Islam juga terdapat ajaran yang bersifat permanen dan fleksibel. Yaitu hal-hal yang tidak bisa diganggu gugat, misalnya shalat lima waktu yang wajib dilakukan namun dalam melaksanakannya ada ketentuan-ketentuan yang bisa fleksibel. Misalnya, jika seorang Muslim sakit ia bisa shalat dengan duduk atau berbaring.

 

F. Prinsip-Prinsip Dalam Beribadah

1. Niat lillahi ta’ala (Al-Fatihah/1:5)

2. Ikhlas (Al-Bayinah/98:5)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AUTOBIOGRAFI

BAB 12 (SISTEM EKONOMI ISLAM)

BAB 2 (ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN)