BAB 8 (KONSEP IPTEKS DAN KEBUDAYAAN ISLAM)
BAB 8
KONSEP IPTEKS DAN KEBUDAYAAN ISLAM
A. Pengertian dan Konsep Ipteks
IPTEKS dalam Islam adalah upaya memahami, mengembangkan, dan menerapkan ilmu, teknologi, serta seni yang sesuai dengan ajaran Islam. Tujuannya tidak hanya kemajuan material, tetapi juga sebagai sarana taqwa dan rahmatan lil ‘alamin.
B. Hakikat IPTEKS dalam Islam :
- Mengkaji sunnatullah secara objektif dengan nilai keislaman.
- Seimbang antara kemajuan material dan spiritual.
- Berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits
IPTEKS sebagai sarana ibadah Dalam Islam, ilmu dan teknologi tidak hanya untuk kemajuan material, tetapi juga bernilai ibadah. Keduanya meningkatkan kualitas hidup, membantu manusia memahami ciptaan Allah, dan mengelola sumber daya demi kemaslahatan. Menuntut ilmu adalah kewajiban seumur hidup, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Menuntut ilmu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah). Ilmu juga menjadi bekal dunia dan akhirat, membantu umat Islam memahami serta mengamalkan ajaran agama dengan benar.
Batasan dalam Pengembangan IPTEKS :
1. Harus berlandaskan syariah – Setiap perkembangan ilmu dan teknologi harus sesuai dengan nilai-nilai Islam dan tidak bertentangan dengan hukum syariah.
2. Tidak boleh merugikan orang lain atau merusak lingkungan IPTEKS harus digunakan untuk kesejahteraan umat, bukan untuk eksploitasi, ketidakadilan, atau perusakan alam.
3. Tidak boleh menggantikan posisi Tuhan dalam mengatur alam Ilmu dan teknologi adalah sarana untuk memahami ciptaan Allah, bukan untuk menyaingi atau mengubah ketetapan-Nya.
C. Prinsip Pengembangan IPTEKS dalam Islam :
1. Keseimbangan (QS. Ar-Rahman: 7-9) – Islam mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat, serta antara ilmu, teknologi, dan moralitas.
2. Kemaslahatan (QS. Al-Anbiya: 107) – IPTEKS harus membawa manfaat bagi umat manusia dan mendukung kesejahteraan bersama (rahmatan lil ‘alamin).
3. Akhlak mulia (QS. Al-Ahzab: 21) – Pengembangan IPTEKS harus dilandasi nilai-nilai etika, kejujuran, dan tanggung jawab.
4. Keberlanjutan (QS. Al-Qashash: 77) – Ilmu dan teknologi harus digunakan dengan bijak untuk menjaga keseimbangan alam dan generasi mendatang.
5. Keadilan (QS. An-Nahl: 90) – IPTEKS harus diterapkan secara adil tanpa diskriminasi, memastikan akses yang merata bagi seluruh masyarakat.
D. Prinsip Pokok Kebudayaan Islam
1. Tidak Melanggar Ketentuan Halal Dan Haram
Agama Islam telah mengajarkan agar para umatnya mematuhi ketentuan hukum yang sudah ditetapkan. Dalam memandang budaya, Islam sangat menekankan agar tidak melanggar aturan mengenai apa saja yang halal dan haram. Contohnya seperti dalam budaya tertentu, mungkin saja terdapat praktik atau tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam.
2. Mendatangkan Kebaikan dan Tidak Menimbulkan Kerusakan
Islam mengajarkan konsep maslahat atau kebaikan dan mafsadat atau kerusakan. Dalam memandang budaya, umat muslim harus memastikan bahwa budaya tersebut mampu membawa manfaat dan tidak merugikan.
3. Kecintaan Kepada Allah SWT
Pada prinsip al-Wala' mengajarkan bahwa cinta sejati hanya kepada Allah Swt dan segala hal yang dicintai-Nya, umat Islam harus bisa memastikan bahwa budaya tersebut tidak menggantikan cinta kepada Allah. Artinya, Umat muslim harus memastikan jika budaya tersebut sesuai dengan nilai-nilai tauhid atau keyakinan akan keesaan Allah Swt dan mengajarkan kebaikan.
E. Penerapan Prinsip Kebudayaan Islam
Tahmil: apresiatif sendiri sebagai suatu sikap dalam menerima atau membiarkan berlakunya sebuah tradisi.
Tahrim sikap yang menolak berlakunya sebuah tradisi masyarakat, yang ditunjukkan dengan adanya pelarangan terhadap kebiasaan atau tradisi.
Taghyir: Al-Quran menerima tradisi Arab, tetapi tradisi tersebut dimodifikasi sedemikian rupa sehingga korakter dasarnya berubah.
F. Hubungan Ipteks dan Kebudayaan Islam
Pandangan Islam terhadap IPTEKS adalah Agama Islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu pengetahuan dan seni baik secara nyata maupun secara tersamar. Orang berilmu pengetahuan berarti menguasai ilmu dan memiliki kemampuan untuk mendapatkan dan menjelaskannya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan diperlukan antara lain adanya sarana tertentu, yakni yang disebut "berpikir". Allah memerintahkan kita agar hidup seimbang. Dengan demikian Integrasi IPTEKS dan islam adalah keterpaduan antara nilai-nilai agama (dalam hal ini Islam), dengan ilmu pengetahuan pada umumnya, penyatuan keahlian terkaan adalah ikhtiar menggandengkan dirinya depan paham tauhid. Sasaran pehyatian keahlian adalah pencari keahlian, bukan keahlian itu sendiri.
G. Implementasi Ipteks Dalam Kebudayaan Islam
a. Implementasi Ilmu Pengetahuan
- Ilmu Agama dan Fiqh (Hukum Islam)
- Islamisasi Ilmu Pengetahuan
- Pendidikan Berbasis Nilai Islam
b. Implementasi Teknologi
- Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media dakwah
- Media Sosial sebagai media dakwah
- Aplikasi Mobile dan Website Islami
- Pembelajaran digital di lembaga islam
- Pelestarian warisan budaya Islam
- Inovasi dalam kesehatan
c. Implementasi Seni
- Seni Kaligrafi
- Arsitektur Masjid
- Musik dan Seni Pertunjukkan Islam
- Seni Rupa
- Pendidikan Seni dalam Lembaga Pendidikan
- Akulturasi Budaya
Komentar
Posting Komentar